TIMES KLATEN, JAKARTA – Pengadilan Iran pada Rabu (6/8/2025) mengeksekusi seorang mata-mata yang bekerja untuk agen rahasia Mossad milik Israel dan seorang anggota kelompok teroris Daesh (ISIL atau ISIS).
Setidaknya tujuh orang dilaporkan telah digantung dalam beberapa bulan terakhir karena menjadi mata-mata untuk Israel. Amnesty International pekan lalu mengatakan, bahwa hampir 700 orang telah digantung di Iran sepanjang tahun ini.
Mata-mata Mossad itu yang diidentifikasi sebagai Ruzbeh Vadi, dihukum gantung setelah dinyatakan bersalah karena berhubungan dengan badan mata-mata Israel. Vadi pernah bekerja di salah satu organisasi penting dan sensitif di Iran. Vadi bergabung dengan Mossad melalui dunia maya.
Narapidana tersebut telah bertemu dengan petugas Mossad lima kali di Wina, Austria. Menurut laporan media pemerintah Iran, Rouzbeh Vadi membocorkan informasi rahasia tentang seorang ilmuwan nuklir Iran kepada dinas intelijen Israel, Mossad.
Media berita peradilan Mizan melaporkan, Vadi dinyatakan terbukti memberikan informasi tentang seorang ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam serangan udara Israel bulan Juni lalu di Iran.
Laporan tersebut tidak mengidentifikasi ilmuwan tersebut maupun waktu dan tempat penangkapan Vadi.
Duta Besar Israel untuk Prancis, Joshua Zarka, mengatakan pada bulan Juni bahwa perang 12 hari Israel terhadap Iran mencakup serangan yang mentargetkan dan menewaskan sedikitnya 14 fisikawan dan insinyur yang terlibat dengan program nuklir Iran.
Sejak konflik tersebut, otoritas Iran telah meningkatkan tindakan keras keamanan internal di seluruh negeri mulai dari penangkapan massal hingga eksekusi.
Media Mizan juga melaporkan, pihak berwenang mengatakan Mahkamah Agung Iran juga menguatkan hukuman pengadilan yang lebih rendah dan mengikuti prosedur hukum lengkap sebelum mengeksekusi kedua pria tersebut.
Jumlah eksekusi di Iran meningkat menjadi sedikitnya 901 tahun lalu, angka tahunan tertinggi sejak 2015, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Amnesty International minggu lalu mengatakan bahwa hampir 700 orang telah digantung di Iran sepanjang tahun ini.
Kelompok tersebut mendesak Iran untuk menghentikan semua eksekusi yang direncanakan dan "menetapkan moratorium resmi terhadap semua eksekusi dengan tujuan menghapuskan sepenuhnya penggunaan hukuman mati".
Terpidana lain selain Ruzbeh Vadi yang dieksekusi pagi kemarin adalah Mahdi Asgharzadeh yang dituduh sebagai anggota ISIS yang ikut serta dalam pelatihan militer di Suriah dan Irak sebelum memasuki Iran secara ilegal bersama tim beranggotakan empat orang yang tewas dalam pertempuran dengan keamanan Iran. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lagi, Iran Eksekusi Mata-mata yang Bekerja untuk Israel
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |